Data yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan 5,6 skala Richter (SR) pukul 14.03.27 WIB. Pusat gempa 125 kilometer barat daya Bantul, tepatnya di koordinat 8,98 Lintang Selatan (LS) dan 110,08 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami. Ini merupakan jenis gempa tektonik, bukan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Sebelumnya, sejumlah warga dan relawan tanggap bencana yang bertukar informasi di situs Jalin Merapi sempat mempertanyakan sumber gempa mengingat Merapi masih dalam aktivitas tinggi.
Warga Bantul, Yogyakarta, panik dan berlarian ke luar gedung dan rumah menyusul gempa bumi yang mengguncang sekitar pukul 14.30, Selasa (9/11/2010).Tito Agung, warga Bantul yang dihubungi Kompas.com, Selasa, menuturkan, gempa terjadi dua kali dalam tempo singkat, sekitar tiga detik. Goncangan terasa cukup keras. "Tadi goyang sebentar, berhenti, terus goyang lagi. Warga panik dan keluar rumah. Sekarang sudah biasa lagi," ujar Tito.
Berdasarkan data yang dilansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berkekuatan 5,6 skala Richter pukul 14.03.27 WIB. Pusat gempa 125 kilometer barat daya Bantul, tepatnya di koordinat 8,98 Lintang Selatan (LS) dan 110,08 Bujur Timur (BT) pada kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami. Ini merupakan jenis gempa tektonik, bukan aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Sebelumnya, sejumlah warga dan relawan tanggap bencana yang bertukar informasi di situs Jalin Merapi sempat mempertanyakan sumber gempa mengingat Merapi masih dalam aktivitas tinggi.
Selain di Semarang dan Yogyakarta, gempa yang berpusat di perairan laut selatan Jawa juga terasa kuat di Cilacap, Jawa Tengah. Sejumlah warga di kawasan pesisir selatan Jawa tersebut dikejutkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Selasa (9/11/2010) siang, sekitar pukul 14.03 WIB.
Seorang ibu rumah tangga di Desa Kalikudi, Kecamatan Adipala, Maryam (50), mengatakan bahwa gempa tersebut sangat dirasakan di rumahnya. "Kebetulan saya sedang tiduran di tempat tidur karena sedang sakit. Tiba-tiba tempat tidur saya terguncang cukup keras," katanya. Akibat guncangan tersebut, dia mengaku merasa semakin pusing dan mual.
Warga lainnya, Toni (30), mengatakan, gempa tersebut sangat dirasakan di wilayah Kecamatan Maos. "Saat itu saya sedang belanja di salah satu toko di Maos. Tiba-tiba badan saya terasa terguncang. Ternyata ada gempa," katanya.
Petugas Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, gempa bumi yang dirasakan hingga Kabupaten Cilacap ini sama dengan gempa yang terasa di Yogyakarta dan Semarang. Gempa dengan kekuatan 5,6 skala Richter tersebut terjadi pukul 14.03.27 WIB yang berlokasi di 8,98 Lintang Selatan dan 110,08 Bujur Timur atau sekitar 125 km sebelah barat daya Bantul dengan kedalaman 10 km. Menurut dia, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar