Sabtu, 08 Mei 2010

Sejarah Sepeda Ontel

JAKARTA – Sejarah sepeda lawas bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan.
Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya. Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.



Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan.
Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.
Pada masa berikutnya, saat peran sepeda makin terdesak oleh beragam teknologi yang disandang kendaraan bermesin (mobil dan motor), sebagian orang mulai tertarik untuk melestarikan sejarah lewat koleksi sepeda antik. Rata-rata, sepeda lawas mereka keluaran pabrikan Eropa. Angka tahunnya antara 1940 sampai 1950-an. Dan mereka sangat cermat dalam merawatnya.

Mengenal Ayam Cemani, Si Hitam Legam yang Eksotis

Kalau Anda mempunyai hobi memelihara ayam, ada baiknya melirik untuk mengkoleksi ayam cemani dari Temanggung, Jawa Tengah. Secara fisik maupun suaranya ayam cemani tidak ada berbeda dengan ayam buras yang kerap dipelihara masyarakat. Namun karakteristik dominan warna hitam yang dimilikinya jadi kelebihan ayam cemani. Tak hanya bulu yang hitam, tetapi lidah, jengger, dan telapak kaki bahkan darahnya juga hitam.

Ayam cemani juga kerap digunakan dalam kelengkapan upacara ritual masyarakat seperti tolak bala maupun buang sial. Selain karena sulit mengembangbiakkannya, fungsi ayam cemani yang kerap digunakan dalam upacara ritual membuat harganya menjadi melambung. Untuk harga ayam cemani yang tidak berkelas berkisar antara Rp 150 ribu sampai Rp 500 ribu per ekor. Sedang ayam cemani berkelas harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Lantaran tingginya permintaan pasar, masyarakat di Desa Kedu, Temanggung, saat ini mulai mengembangkan usaha peternakan ayam cemani. Ayam cemani dapat dipelihara dalam kandang berlantai kawat, bambu ataupun langsung di atas lantai tanah atau semen yang diberi serbuk gergaji secukupnya. Meskipun belum membuahkan hasil secara maksimal, usaha budidaya ayam cemani diyakini akan dapat menjadi lahan bisnis yang menggiurkan

Warna hitam bagi banyak orang berkesan magis dan memiliki kekuatan supra natural. Centeng Belanda atau Si Jampang, kurang berwibawa bila tak berpakaian hitam-hitam. Begitu pula makhluk yang memiliki warna hitam itu pun dianggap memiliki tuah atau kutukan. Ingat dengan kisah-kisah kucing hitam atau burung gagak? Bagaimana dengan ayam cemani yang memiliki bulu, jenger, tulang, daging, kulit, kaki dan taji serbahitam?

Ini yang menarik. Ayam cemani bukan cuma dianggap ayam keramat, namun juga ayam hias yang khas Indonesia. Memang hewan ini konon punya kemampuan menolak bala. Bagi yang mempercayainya jika memakan dagingnya bisa menyembuhkan penyakit tertentu. Kepercayaan akan hal-hal gaib itu kini masih ada di sebagian masyarakat, namun kian menipis. Kini dia lebih sebagai ayam hias yang eksotik dan diburu para hobbies lokal dan mancanegara untuk dikoleksi.
Cemani adalah kata Sanskerta untuk hitam. Jenis ayam ini awalnya disebut ayam kedu. Dalam perkembangan ayam kedu itu terjadi banyak varian yang tidak lagi memiliki warna murni hitam. Sehingga ayam kedu yang masih tetap mempertahankan kehitam legamnya disebut oleh para hobbies sebagai ayam cemani.

Asal Usul
Dari mana ia berasal? Ada beberapa dugaan, namun yang pasti dia berasal dari Kedu, Jawa Tegah. Makanya satwa ini dikenal juga sebagai ayam kedu. Satwa ini mulai naik daun ketika pertama kali tampil dalam pekan raya di Semarang tahun 1926. Pemiliknya Tjokromihardjo, lurah Desa Kalikuto, Grabak, di Magelang. Saat itu wilayah itu masih masuk dalam Karesidenan Kedu.
Menurut data, ayam kepala desa itu pernah tampil di Surabaya tahun 1924 dalam sebuah pekan raya. Saat itu ayam itu dikenal sebagai ayam yang berwarna hitam saja. Tapi kemudian panitia lomba satwa di Semarang menjuluki ayam hitam legam milik Tjokromihardjo sebagai ayam kalikuto, karena berasal dari daerah itu.
Lucunya, pemilik menolak nama itu. Lalu diusulkan sendiri agar dinamakan ayam kedu saja sebab memang berasal dari karesidenan tersebut. Usul tersebut diterima panitia maka resmilah ayam yang berasal dari Kalikuto berjuluk ayam kedu.

Genetika
Ayam kedu yang ikut dalam kontes tersebut, menurut sebuah telaah, berasal dari keturunan ayam kampung yang dibeli dari daerah Gunung Sumbing. Ayam ini cukup besar dan diduga hasil silangan liar antara ayam Inggris yang diboyong orang pada era Raffles berkuasa (1811-1816).
Kala itu, konon ada orang Inggris yang membawa dua ekor ayam betina dan seekor jantan asing, yang diduga termasuk jenis ayam ternak Dorking. Mereka dipelihara di daerah Dieng. Mungkin karena kandangnya sederhana dan kurang pengawasan, ayam-ayam itu menyeleweng dan berbaur dengan ayam kampung setempat. Dari keturunannya lebih lanjut terciptalah ayam lokal unggul. Oleh masyarakat setempat ayam ini yang disebut sebagai ayam kedu.
Sementara telaah lain menyebutkan ayam hitam milik Tjokromihardjo bukanlah asli ayam kedu. Sebab ia merupakan hasil kawin silang antara ayam kampung hasil belian dengan ayam australorp, yang penyilangannya dilakukan sendiri oleh pemiliknya.

Legenda
Tapi ada legenda yang juga sampai saat ini masih hidup di sana yakni tentang asal-muasalnya ayam kedu. Konon, kehadiran satwa ini tak disengaja. Menurut legenda sebelum lahirnya kota Temanggung, hidup seorang pertapa yang sakti mandraguna yakni Ki Ageng Makukuhan, yang hobi mengoleksi ayam serba hitam, dan hanya paruhnya yang berwarna putih.
Suatu hari, ketika sedang bertapa di sebuah kuburan keramat di wilayah Kedu, dia memperoleh wangsit untuk mengobati penyakit putra Panembahan Hargo Pikukuh yang bernama Lintang Katon, yakni diobati dengan ayam itu. Bagaimana proses selanjutnya tidak terlalu jelas, namun akhirnya penyakit yang diderita anak semata wayang itu sembuh. Oleh karena tuah yang dimiliki ayam itu akhirnya dijadikan lambang kesembuhan.
Maka tak heran bila tradisi itu kini masih hidup dan dipercaya. Ayam ini memang sering digunakan untuk hal-hal yang bersifat magis. Misalnya untuk upacara ruwatan, pembangunan pabrik, jembatan atau gedung-gedung bertingkat agar terhindar dari bencana. Tapi penggunaannya juga untuk syarat penyembuhan orang sakit. ”Misalnya untuk penyakit akibat santet,” Raharjo (31), pedagang ayam kedu di Pasar Pramuka, Jakarta.

Hampir Punah
Binatang ini di tempat asalnya kini yakni di Desa Kedu, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, tersebar di tiga pedukuhan yakni Kahuripan, Sentono dan Beji. Menurut data, populasi ketika awal tahun 1984 tercatat sekitar 5.000 ekor, namun di akhir tahun meningkat menjadi 8.500 ekor. Jumlah ini pada tahun 1997 melorot drastis tinggal 2.000 ekor. Ini dikarenakan masyarakat setempat kurang dibekali pengetahuan sehingga ketika wabah datang, mereka tidak tahu bagaimana menangkalnya.
Pemerintah daerah setempat akhirnya mengambil inisiatif untuk mengatasi persoalan ini. Program pelestarian dicanangkan lewat pemerintah desa dengan mendirikan kelompok peternak bernama ”Makukuhan,” yang diambil dari nama pertapa sakti itu. Kelompok ini awalnya berjumlah 35 orang. Mereka memelihara ayam sekitar 1.500 ekor. Hingga sekarang peternak di sana bisa hidup layak dari ayam-ayam hitam itu.

Kolektor
Menurut Raharjo, permintaan akan ayam ini lumayan besar. Umumnya untuk keperluan upacara, namun tak sedikit pula yang membeli untuk dijadikan koleksi. Bagi kolektor atau hobbies, ayam ini berkesan angker dan gagah dengan bulu-bulunya yang serba hitam pekat. ”Apalagi kalau pagi-pagi berkokok, suasananya lantang,” ujar Ibnu Saptaji (34) hobbies pemula yang bermukim di Pondok Gede, Bekasi
Menurut Ibnu, dia tidak mempercayai soal kegaiban di seputar ayam ini. Dia lebih melihatnya sebagai sarana penghilang stres. Kalau pagi sebelum berangkat ke kantor, dengan membersihkan kandang, memberikan makan, dan mendengarkan kukuruyuknya seraya memandanginya maka hati bapak tiga anak itu merasa damai. Sehingga, menurutnya, tiap hari diusahakan untuk melongok ke kandang ayam itu.
Begitu juga Jan Steverink, warga Belanda yang telah tiga kali datang ke Indonesia, hanya khusus berburu ayam ini untuk dipelihara di negaranya. Kedatangannya yang terakhir adalah tahun 2000. Dia bercita-cita ingin melestarikan dan memperkenalkan ayam khas Indonesia di Eropa. Tujuan lain sebetulnya ia ingin meneliti sampai sejauh mana penyimpangan warna terjadi. Sebab dari anak-anak ayam menetas jika mencapai usia tertentu, yang betul-betul hitam pekat hanya 50 persen. Maka dengan kegiatannya yang tampak sepele itu, Jan ingin membuat jalur murni ayam cemani. Sehingga pada akhirnya jika sesama ayam ini dikawinkan setelah beberapa generasi maka akan menjadi ayam cemani hitam pekat tanpa ada lagi variasi warna yang keluar.
Memelihara ayam ini di Kedu, tambah Raharjo yang berasal dari Magelang, seperti memelihara ayam biasa yakni masih tradisional. Ayam diumbar dari pagi sampai sore untuk mencari makanan sendiri, namun pemilik suka memberi dedak sebagai makanan tambahan. ”Jadi ayam ini cukup tahan penyakit, dan gempal,” ujarnya.

Warna Berubah
Bulu-bulu hias yang jantan, bakal keluar ketika ayam berusia 4 bulan. Sampai pada umur 5 bulan warnanya masih hitam, namun lambat laun bermunculan warna lain. Bisa kuning, merah, merah coklat, atau kuning coklat. Saat umur 1,5 tahun bulu hiasnya berubah menjadi merah merona.
Di antara ayam kedu hitam ini, salah satu varietas dikenal sebagai ayam cemani. Inilah yang dianggap primadona ayam kedu karena segalanya serba hitam. Baik bulu, kulit, daging sampai ketulang-tulangnya hitam pekat. Ayam cemani harganya relatif mahal karena langka dan dicari orang.
Harga ayam cemani yang hitam pekat, menurut Raharjo, bisa mencapai jutaan, namun yang biasa-biasa saja paling mahal Rp 750 ribu seekornya. Sedang yang remaja Rp 100 ribu per ekor. Pelanggan kolektor pemula lebih suka membeli yang remaja. Karena ketika dewasa, ayam berperilaku jinak. Sedang yang kolektor serius lebih suka mencari yang dewasa sebab sudah bisa diketahui kualitasnya, apakah berbulu hitam pekat atau ada variasi warna lain.
”Saya punya langganan paranormal, yang sering memesan ayam cemani untuk keperluan upacara,” lagi tutur Raharjo. Dia tidak tahu ayam itu akan diapakan oleh langganannya, yang dia tahu untuk mengobati penyakit. Dan bagaimana cara pengobatan dengan ayam cemani, dia tidak tahu pasti. Tapi kalau pun dimasak opor, ayam ini enak seperti rasa daging ayam lainnya. Anehnya, tambahnya, kuah opor menjadi berwarna hitam juga seperti memasak ikan cumi yang kuahnya berubah hitam. Nah lho!

Ciri-ciri Ayam Cemani


Yang jantan berat rata-rata 1,8 kg. Bentuk kepalanya kecil, oval memanjang mirip buah pinang. Jengger bilah berukuran sedang, tipis, bergerigi tujuh buah dan berwarna hitam legam.
Pial sepasang berukuran sedang. Cuping telinga kecil, juga berwarna hitam pekat. Paruh kecil dan panjang, sedikit melengkung ujungnya, berwarna hitam mengkilat. Lidah, langit-langit dan tenggorokannya berwarna hitam sedikit abu-abu.
Mata bulat besar, berkesan tajam, berwarna hitam dan berbinar-binar. Kulit, daging dan urat pun berwarna hitam. Begitu juga tulangnya pun hitam mengkilap. Darahnya berwarna merah kehitam-hitaman.
Di seluruh bulu tak ada warna lain kecuali hitam mengkilap. Bulu hias di leher, punggung dan pinggang kecil-kecil panjang, mengkilap. Bentuk badan ramping dan tegap, dan membentuk sudut 60 derajat bila berdiri tegak. Bulu ekor pokok hampir lurus, panjang sekali hingga menyentuh tanah.
Paha dan kakinya ramping padat dan panjang, membulat. Sisik kakinya teratur rapat dan berwarna hitam mengkilap. Jari kaki sedang dan hitam pula warnanya. Telapak kakinya halus dan pada tiap ruas terdapat benjolan bundar berkulit jangat, berwarna hitam kusam.
Kuku-kukunya kecil dan panjang, melengkung, berujung runcing, serba hitam warnanya. Tajinya pun hitam legam, berukuran kecil, agak melengkung dan runcing. Sementara yang betina kurang lebih ciri-cirinya sama, namun berat rata-rata hanya 1 kg.
Menurut sejarah, sebetulnya yang bernama ayam kedu, tak melulu yang berbulu hitam. Dahulu banyak juga ayam kedu yang berwarna putih (bulu putih kapuk, paruh putih, mata bening, kaki putih), lurik skul (bulu lurik-lurik hitam dan putih), dan gondang (bulu merah kekuning-kuningan dan belang-belang hitam).
Tapi jenis yang bukan hitam tersebut sudah tak ada lagi. Mereka sengaja dimusnahkan masyarakat. Sejarahnya diawali sejak terjadi perang Clash II tahun 1949. Ketika itu Jendral Gatot Subroto sedang bergerilya di sekitar Temanggung. Dia tertarik pada ayam kedu yang berbulu hitam. Kemudian sekitar tahun 1953, ketika menjabat Panglima Kodam di Kalimantan, Jendral itu memesan ayam kedu hitam sebanyak 500 ekor untuk dikembangkan.
Dengan adanya pesan yang amat besar, terjadilah rembuk desa di antara warga. Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa tiap warga desa hanya boleh memelihara ayam kedu yang berwarna hitam saja. Yang bukan hitam wajib dimusnahkan agar tak mengotori dan terjadi kawin campur dengan ayam cemani.

Sejarah: Asal Usul African Roulette

Seorang Duta Besar Afrika sedang dijamu oleh Duta Besar Rusia di negaranya. Mereka berkeliling negara Rusia mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Lapangan Merah sampai ke daerah kerja paksa orang-orang hukuman.

Tidak lupa sang Duta Besar diajak makan makanan yang enak seperti telur ikan yang terkenal di Rusia sampai kunjungan enak-enak yang lainnya. Menjelang kepulangannya ke Afrika,si Rusia memperkenalkan permainan Russian Roulette kepada si Afrika.... (Russian Roulette=Judi dengan Pistol Revolver 6 isian tapi hanya diisi 1(satu) peluru yang akan ditembakkan ke kepala sendiri setelah memutar revolvernya). Mendapatkan tawaran itu si Afrika sangat terkejut dan ketakutan, tapi demi menghormati Tuan Rumah dengan menyembunyikan Rasa Takut nya si Afrika memberanikan diri untuk mencobanya. Diputarnya isi revolver... kkkerrrrrrrkkk.. Kemudian diarahkan pistol tersebut kekepalanya, dan klik...... selamatlah si Afrika, pistol tidak terpicu pada selongsong revolver yang ada isinya, selanjutnya pulanglah si Afrika kenegaranya.

Dua bulan kemudian giliran si Rusia berkunjung ke Afrika. Begitu juga maka si Afrika mengajak Russia berkeliling Safari mengunjungi daerah-daerah satwa yang memang merupakan kekayaan Afrika, dan tidak lupa diajaknya makan-makanan yang enak dengan buah-buahan yang segar sampai kunjungan enak-enak yang lainnya.

Menjelang kepulangan si Russia ke negaranya maka si Afrika memperkenalkan African Roulette kepada si Russia. Kata si Afrika kepada si Russia sambil memperkenalkan 6 Gadis-gadis Cantik Afrika dalam keadaan bugil tanpa benang sehelaipun ditubuhnya

"Silahkan Tuan Ambassador memilih salah satu dari 6 Gadis tercantik di Afrika ini untuk melakukan Oral seks untuk Tuan".

Wah... si Russia dengan tersenyum malu-malu bertanya kepada si Afrika "Lho dimana ketegangan yang mencekam seperti permainan Rusian Roulette di negara saya?"

Si Afrika menjelaskan :"Oooo... ketegangan yang mencekam adalah bahwa salah satu gadis-gadis tersebut masih termasuk Etnis Kanibal"

Senin, 03 Mei 2010

Mengenal Revolver Senjata Sepanjang Masa

Revolver adalah sejenis senjata api di mana peluru dimasukkan ke tabung berputar. pada revolver berkaliber .44 berisi 5-7 peluru. Adapun revolver berkaliber .22 berisi 8-10 peluru. cara pengisian revolver dibagi menjadi 2 menurut design dan bentuk revolver. yang pertama adalah pengisian satu per satu seperti revolver jenis lama seperti colt peacekeeper, dan yang kedua adalah langsung, ketika silinder pengangkut peluru keluar
single action revolver itu adalah revolver dengan palu (palu yang memukul peluru sehingga meledak dan mendorong proyektil peluru keluar)yang harus ditarik kearah belakang dengan ibu jari sebelum menembak, seperti revolver jenis colt. silindernyapun harus diputar secara manual.
double action revolver adalah revolver dengan palu yang bergerak secara otomatis bersamaan dengan ditekannya pelatuk (dan silindernya bergerak ke arah peluru selanjutnya secara otomatis sesudah peluru keluar)

Colt, atau lengkapnya Colt's Manufacturing Company (CMC), adalah perusahaan senjata Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1847. Perusahaan ini dikenal mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan lusinan jenis senjata api pada akhir abad ke-19 dan abad ke-20. Colt mengembangkan senjata untuk sipil, serta senjata yang akhirnya digunakan militer Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.

pindad : Revolver R1 memiliki silinder dengan kapasitas 6 peluru. Terbuat dari bahan baja paduan yang menjamin kehandalan, R1 dilengkapi dengan pengaman penembakan. Dapat ditembakan dengan single dan double action, serta mempunyai bentuk yang compact dan ringkas sehingga mudah bagi pengguna untuk membawanya seharihari. Tersedia dalam 2 tipe masing-masing dengan dengan panjang laras 2 " dan 4 ".
Revolver ini sesuai untuk aparat penegak hukum yang memerlukan kehandalan, ketetapan, dan kekuatan. Ringkas, ringan, daya tahan dan ketepatan dari senjata ini menjadikannya ideal untuk digunakan untuk penegak hukum.

Seorang penembak amatir akan menghadapi kesulitan besar bila menggunakan senjata api (Senpi) jenis revolver. Dibutuhkan 3-4 ribu butir peluru untuk latihan menggunakan senpi yang sama hingga mahir.

“Minimum 3-4 ribu butir peluru untuk latihan, untuk menyesuaikan senjata dan hentakannya. Kalau nggak sering, nggak mungkin bisa,” kata saksi ahli senjata dan amunisi Roy Haryanto.

Hal itu dikatakan pria yang juga atlet olah raga menembak itu dalam sidang kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa mantan Ketua KPK Antasari Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (29/12).

Roy dihadirkan oleh kubu Antasari untuk menyanggah dakwaan jaksa yang menyebut Daniel Daeng Sabon sebagai penembak Nasrudin. Pistol yang digunakan untuk membunuh suami Rhani Juliani pada 14 Maret lalu itu berjenis revolver S&W kaliber 38.

Nasrudin ditembak saat berada di mobil sedan BMW setelah bermain golf di Modern Land, Tangerang, Banten. Daniel menembakkan peluru ke kepala Nasrudin sambil membonceng motor Yamaha Scorpio yang ditunggangi Heri.

Menurut Roy, amatiran tidak akan bisa menembak target dalam jarak dekat dengan menggunakan revolver yang hentakannya lebih keras dibanding senjata laras panjang. Apalagi bila sasaran dan penembak sama-sama dalam kondisi bergerak.

Dilihat dari posisi sepeda motor yang lebih tinggi, imbuh Roy, tembakan yang dilepaskan akan cenderung mengarah ke bawah. Sebuah tembakan yang terhalang oleh kaca juga tidak akan menghasilkan serpihan peluru.

“Kondisinya susah. Tapi kalau dibilang orang beruntung, ya, beruntung,” tandasnya.

Pengacara Antasari Ari Yusuf Amis mengatakan, kesaksian Roy menunjukkan bahwa penembak Nasrudin adalah orang yang profesional. Tidak mungkin pelaku amatiran atau baru saja belajar menembak.

“Intinya ahli meragukan penembaknya itu Daniel,” tandasnya.

Siapa tak mengenal pistol dan revolver? Lewat tragedi berdarah Virginia Tech Massacre (2007) dan Luby’s Massacre (1991), keduanya praktis dinobatkan sebagai senjata genggam paling mematikan abad ini. Sebaliknya, kedua senjata juga berhak atas predikat protektor terhandal karena bisa dipakai untuk menangkis tindak kriminal. Jika di Jakarta, belakangan, mulai banyak orang berduit memilikinya, fenomena seperti ini sudah menjadi hat biasa di Amerika, Rusia, bahkan Eropa.

Pamor serta aura deterent pistol-revolver tak ayal menyeruak setelah dalam pembuatannya dipakai material serta rancang mekanik yang semakin canggih. Pada abad ke-15 sampai 17, ketika batu api masih jadi pemantik utama, jarak tembak maksimalnya hanya mencapai 10 meter. Itu pun sering kalah cepat dari panah. Tetapi kini, bisa kits simak bersama seperti apa kedahsyatan Smith & Wesson Model 17 berpeluru Magnum, Glock 17 yang berbodi plastik, atau FN Herstal P90 yang lebih mirip submechine gun ketimbang pistol.

Dalam Edisi Koleksi Angkasa “The Vety Interesting History of Pistol & Revolver” ini, Anda tidak saja kami antar mengikuti profil berbagai senjata genggam terkuat abad ini. Anda juga bisa menyelami seluruh sisi menarik sejarah perancangan pistol mulai abad ke-15 hingga sekarang. Kami pun tak lupa memampang segenap perancangnya yang brilian, struktur teknis, termasuk silang pendapat di seputar kehadirannya. Secara khusus, kami juga menghadirkan profil serta kisah jago-jago tembak dari era wild westyang kerap tampil dalam film-film Hollywood. Jangan lewatkan!

REVOLVER adalah sejenis senjata api dengan peluru yang dimasukkan ke tabung berputar. Revolver dengan kaliber .44 biasanya berisi lima hingga tujuh peluru sedangkan revolver berkaliber .22 berisi delapan hingga 10 peluru.

Cara pengisian senjata ini dibagi menjadi dua menurut desain dan bentuk revolver. Cara pertama adalah pengisian satu per satu seperti pada revolver jenis lama misalnya colt peacekeeper. Cara kedua adalah pengisian langsung ketika silinder pengangkut peluru keluar.

Revolver adalah senjata keluaran perusahaan milik Samuel Colt. Colt berusaha menyelamatkan masa depan perusahaan senjatanya dengan memenangi kontrak untuk menyediakan 1.000 buah revolver kaliber .44 untuk pemerintah AS.

Revolver tersebut pertama kali dijual pada 4 Januari 1847. Sebelum Colt memulai produksi massal revolver pada 1847, pistol belum memainkan peran signifikan. Senjata laras pendek yang mahal dan tidak akurat dianggap tidak praktis walau kelompok elite masih menggunakannya.

Kebanyakan orang Amerika pada masa itu lebih memilih senjata praktis berupa pisau, terutama pisau Bowie yang mematikan. Namun mulai berubah ketika Samuel Colt mematenkan revolvernya pada 1863.

Seorang Duta Besar Afrika sedang dijamu oleh Duta Besar Rusia di negaranya. Mereka berkeliling negara Rusia mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Lapangan Merah sampai ke daerah kerja paksa orang-orang hukuman.

Tidak lupa sang Duta Besar diajak makan makanan yang enak seperti telur ikan yang terkenal di Rusia sampai kunjungan enak-enak yang lainnya. Menjelang kepulangannya ke Afrika,si Rusia memperkenalkan permainan Russian Roulette kepada si Afrika.... (Russian Roulette=Judi dengan Pistol Revolver 6 isian tapi hanya diisi 1(satu) peluru yang akan ditembakkan ke kepala sendiri setelah memutar revolvernya). Mendapatkan tawaran itu si Afrika sangat terkejut dan ketakutan, tapi demi menghormati Tuan Rumah dengan menyembunyikan Rasa Takut nya si Afrika memberanikan diri untuk mencobanya. Diputarnya isi revolver... kkkerrrrrrrkkk.. Kemudian diarahkan pistol tersebut kekepalanya, dan klik...... selamatlah si Afrika, pistol tidak terpicu pada selongsong revolver yang ada isinya, selanjutnya pulanglah si Afrika kenegaranya.

Dua bulan kemudian giliran si Rusia berkunjung ke Afrika. Begitu juga maka si Afrika mengajak Russia berkeliling Safari mengunjungi daerah-daerah satwa yang memang merupakan kekayaan Afrika, dan tidak lupa diajaknya makan-makanan yang enak dengan buah-buahan yang segar sampai kunjungan enak-enak yang lainnya.

Menjelang kepulangan si Russia ke negaranya maka si Afrika memperkenalkan African Roulette kepada si Russia. Kata si Afrika kepada si Russia sambil memperkenalkan 6 Gadis-gadis Cantik Afrika dalam keadaan bugil tanpa benang sehelaipun ditubuhnya

"Silahkan Tuan Ambassador memilih salah satu dari 6 Gadis tercantik di Afrika ini untuk melakukan Oral seks untuk Tuan".

Wah... si Russia dengan tersenyum malu-malu bertanya kepada si Afrika "Lho dimana ketegangan yang mencekam seperti permainan Rusian Roulette di negara saya?"

Si Afrika menjelaskan :"Oooo... ketegangan yang mencekam adalah bahwa salah satu gadis-gadis tersebut masih termasuk Etnis Kanibal"



http://gudangsenjata.com/Pistol.html