
Tumbuhan ini tumbuh di permukaan perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan; rimpang tebal dan tegak, tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter; daun tegak atau miring, tidak mengapung, tangkainya panjang dan berlubang, helainya bervariasi bentuknya; mahkota bunga berwarna kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga hijau.
Habitat yang disukainya adalah tanah basah hingga berair. Tumbuhan ini dapat menjadi gulma sawah yang serius jika tidak ditangani segera. Perbanyakan biasa dilakukan secara vegetatif walaupun bijinya pun dapat ditanam. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun.
Perannya sebagai makanan rakyat miskin digambarkan dalam lagu populer Genjer-genjer. yang berbahasa Osing. lagu ini diciptakan oleh seniman asal Banyuwangi, Muhammad Arief, pada tahun 1940-an,
- 1 bungkus tempe gembus, potong dadu
- 1 ikat genjer, siangi, cuci bersih
- 3 buah cabai rawit merah, iris tipis
- 2 buah bawang merah, iris tipis
- 1 siung bawang putih, iris tipis
- 1/2 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 2 sdm minyak sayur
- 1 cangkir air matang
Cara membuat:
- Tumis bawang putih, bawang merah, dan cabai rawit merah hingga harus
- Masukkan tempe gembus, garam, dan gula, aduk rata
- Masukkan air matang, aduk rata, masak hingga air meniris
- Masukkan genjer, aduk-aduk hingga genjer layu (jangan terlalu lama supaya genjer tidak terlalu lunak)
- Angkat
Rasa bumbunya sih gurih dan pedas. Tempenya sendiri sebenarnya sudah gurih, diipadukan dengan genjer yang berasa kenyal tetapi lezat jadi masakan yang sedap untuk mendampingi nasi putih hangat saat uang belanja menipis
sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Genjer
http://masukdapur.blogdetik.com/2009/09/10/oseng-genjer-tempe-gembus/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar