Rabu, 27 Oktober 2010

Belajar Prediksi Gempa dari Cina

Cina adalah wilayah yang sering diguncang gempa. Walaupun ia kelihatannya stabil dan jauh dari tepi lempeng, jangan salah, keraknya itu disusun oleh berbagai mikro-lempeng. Dan, di batas pertautan mikro-lempeng2 inilah sesar2 mendatar besar merancah Bumi Cina. 50 atau 45 juta tahun yang lalu, Sub-Kontinen India membentur bagian baratdaya Cina. Benturan ini telah memperlambat laju gerak India ke utara, tetapi ia tidak menghentikannya. Sampai sekarang pun ia masih bergerak, dan telah masuk mengindentasi kerak Eurasia di sisi baratdaya Cina sampai sejauh 2500 km.

Dalam geologi, suatu gangguan gaya tak akan berhenti begitu saja. Kalau ada aksi maka selalu akan ada reaksi. Kalau ada yang diangkat, maka akan ada yang ditenggelamkan. Kalau ada yang dibenturkan masuk, maka akan ada yang ”ditendang” keluar. ”Tendangan” keluar adalah escape tectonics, atau extrusion tectonics. Cina dan Asia Tenggara dikoyak-koyak dan dimodifikasi geologinya oleh escape structures. Dan, sesar2 mendatar besar di Cina adalah escape tectonics, sekaligus penebar malapetaka (Sumatra pun begitu, Sesar Sumatra adalah semula escape tectonics yang dimodifikasi oblique subduction). Altyn Tagh Fault, Nan Shan Fault, Karakorum Fault, Shansi graben (transtension) adalah wilayah2 strike-slip faulting besar yang ditaburi episentrum2 gempa besar.

Dan, Cina selalu memegang record gempa yang menewaskan ratusan ribu orang (karena penduduknya pun di atas 1 milyar). Tahun 1556, sebuah gempa di Shen-su membunuh 830.000 orang – ini gempa terburuk yang pernah ada di Bumi. Tahun 1920 gempa di Kansu membunuh 180.000 orang, Tahun 1927 gempa di Qinghai membunuh 120.000 orang. Tahun 1976 gempa di Tangshan membunuh 255.000 orang. Itu adalah gempa2 terburuk di Cina, masih banyak gempa yang lain dengan korban jauh di bawah itu. Cina semakin padat, tetapi belakangan korban tewas semakin sedikit, walaupun kekuatan gempa tak berkurang. Tahun 1988 di Nepal dan Cina terjadi gempa, tetapi hanya memakan korban 1000 orang.

Bulan Februari 1975, sebuah gempa berhasil diprediksi 5 jam sebelum terjadi, yaitu gempa di Haicheng, Cina timur laut. Para ahli gempa Cina menggunakan apa yang disebut peristiwa2 ”gelagat mau gempa” (premonition/precursors), seperti kejadian serangkaian gempa kecil (foreshock) dan deformasi tanah secara cepat beberapa jam sebelum goncangan utama. Mereka juga menganggap serius kebijaksanaan2 kuno para petani : bahwa binatang, kalau mereka mencium ada bahaya yang akan datang, mereka akan berlaku aneh sebelum gempa datang (ular2
tiba banyak keluar dari sarangnya, ikan2 di kolam gelisah, tikus2 di got kota berlarian keluar di atas jalan, dll.). Dan, karena masyarakat di sana telah teredukasi dengan baik melalui public education, juga mau menurut, mereka mau mengungsi beberapa jam sebelum gempa terjadi. Saat gempa terjadi, memang makan korban tentu, tetapi para ilmuwan Barat yang mengunjungi tempat2 kejadian berpendapat bahwa cara Cina ini telah berhasil menyelamatkan puluhan ribu nyawa.

Gempa Tangshan 1976 yang besar itu memang makan banyak korban (255.000 tewas), tetapi gempa ini telah diprediksi akan terjadi di dalam hitungan maksimal lima tahun. Hanya waktu tepatnya tidak diketahui, dan gempa terjadi di daerah Cina yang sangat padat (timur Beijing). Tetapi, ilmuwan Barat memperkirakan bahwa gempa Tangshan sebenarnya bisa membunuh sampai 650.000 orang.
Kalau pernah ke Forbidden City di jantung kota Beijing, di situ ada guci maha besar peninggalan zaman Dinasti Ming. Di dalamnya ada air yang sangat tenang. Di sekeliling bibir guci ada patung delapan naga dengan bola besi di multnya. Kalau ada guncangan yang menimbulkan riak di air, apalagi sampai menjatuhkan bola-bola dari mulut sang naga : maka waktunya telah tiba untuk seluruh penghuni kota harus mengungsi – gempa besar akan datang. Itulah kebijaksanaan kuno Cina hasil karya para seismologist Cina.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar