Rabu, 28 Oktober 2009

Waspada Terhadap Infeksi Menular Seksual

Walaupun IMS dikenal sebagai penyakit kelamin, namun bukan berarti penyakit tersebut hanya dapat terjadi dan terlihat akibatnya pada alat kelamin. Tanda-tanda IMS dapat juga terlihat di mata, tenggorokan, mulut, saluran pencernaan, hati, bahkan otak, dan organ tubuh lainnya. Seperti contohnya adalah HIV/AIDS, alat kelamin terlihat sehat, namun gejala penurunan kekebalan tubuh dapat terlihat di beberapa organ tubuh penderita HIV/AIDS, dan singkat kata orang tersebut telah membawa bibit penyakit IMS yang akan sangat mudah ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman.

Jenis penyakit ini terdiri dari Gonore, Klamidia, Sifilis, Cankroid,Limfogranuloma Venerum, Infeksi Trikomona, Herpes Genitalis, Kutil Kelamin, Granuloma Inguinale, Hepatitis, HIV/AIDS. Setelah terinfeksi penyakit tersebut, gejala tidak langsung terlihat, terdapat tenggang waktu, yang disebut masa tunas. Masa tunas ini bervariasi sesuai dengan jenis IMS. Namun ada beberapa jenis IMS yang tidak menimbulkan gejala (asimptomatik).

Gonore (Kencing Nanah, Uretris Spesifik, GO) :

penyakit ini dapat diobati. Disebabkan oleh kuman neisseria gonorrhea. Menyerang laki-laki maupun perempuan, terutama kelompok dewasa muda di seluruh dunia. Umumnya orang yang terkena Gonore juga terkena Klamidia secara bersamaan. Gonore akan menimbulkan gejala umum atau khusus setelah terinfeksi selama 2-7 hari dengan gejala : Nyeri, gatal, panas saat kencing, tampak cairan berupa nanah kental pada kemaluan, Bila melakukan seks anal maka akan keluar cairan yang sama dari dubur. Jika melakukan oral seks (melalui mulut) maka Gonore akan menginfeksi kerongkongan. Infeksi kronis yang umum terjadi dari Gonore ini adalah kemandulan. Bayi yang baru lahir dan terinfeksi Gonore akan menunjukkan gejala seperti: mata merah dan bengkak. Dalam kurun waktu 1-5 hari setelah kelahiran, mata itu akan mengeluarkan cairan yang kental. Apabila tidak ditindak lanjuti, maka akan terjadi kebutaan pada si bayi.

Klamidia (chlamidya, uretris non-gonore, uretris non-spesifik atau UNS) :

Penyakit ini dapat diobati. Disebabkan oleh chlamydia trachomatis. Penyakit ini menyerang laki-laki dan perempuan semua usia, terutama dewasa muda. Masa Tunas : 1 – 5 minggu. Gejala : nyeri dan bila berkelanjutan akan mengeluarkan cairan lendir dan bening dari kemaluan, terasa gatal berwarna kuning atau kehijauan dan bau. Pada perempuan penyakit ini bisa menyebabkan radang leher rahim mucopurulent. dan kemandulan, Infeksi mata mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi Klamidia. Apabila melakukan seks oral tanpa Kondom maka Klamidia pun menginfeksi kerongkongan.

Sifilis (Raja Singa) :

Penyakit ini dapat diobati. Disebabkan oleh Treponema palladium, yaitu sebuah bakteri yang berbentuk spiral atau disebut dengan spirochete. Menyerang usia 20-35 tahun, lebih lazim di perkotaan. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara luka di kulit yang bernanah atau membengkak dengan selaput lendir atau dengan cairan tubuh seperti air mani, darah, dan cairan vagina selama melakukan senggama. Sedangkan, untuk penularan melalui oral seks dapat terjadi jika pada mulut orang yang berkontak dengan genitalia terdapat sobekan luka sehingga virus dan bakteri dapat masuk ke dalamnya. Transfusi darah pada donor yang berada dalam tahap awal infeksi Sifilis dapat menyebabkan penularan. Selain itu ibu yang hamil dan terinfeksi Sifilis pun dapat menulari bayi yang dikandungnya. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian bayi saat dilahirkan di daerah endermis.
Masa Tunas : 1-4 Minggu Gejala Bintil-bintil berair seperti cacar disertai timbulnya luka yang tidak terasa nyeri di sekitar kelamin yang dikenal sebagai chancre. Umumnya di tempat hubungan pertama kali terjadi (penis, leher rahim, dubur, dinding belakang kerongkongan/faring). Setelah beberapa waktu, kuman kemudian memasuki darah, dalam waktu 1-3 bulan muncul tahap kedua. Pada tahap ini ditandai dengan munculnya ruam yang menyebar pada kulit, termasuk pada telapak tangan dan kaki, selain itu dapat juga terjadi pembengkakan kelenjar; pasien mungkin mengalami gejala serupa flu. Setelah masa laten selama 5-20 tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, Sifilis pada stadium lanjut dapat merusak organ tubuh termasuk jantung dan mata yang mungkin dapat mengakibatkan kebutaan dan demensia. Selain itu Sifilis juga menyerang susunan saraf pusat atau sistem kardiovaskular, yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian muda.

Cankroid (Ulkus mole) :

Dapat diobati. Disebabkan oleh sebuah bakteri bernama Haemophilus ducreyi. Lebih sering terjadi pada laki-laki. Sangat lazim terjadi di daerah tropis dan sub-tropis di dunia. Luka Cankroid sangat menular. Masa Tunas: 1-5 hari setelah tertular, ditandai dengan pembengkakan yang sakit dari kelenjar setempat kemudian muncul luka yang bernanah atau memborok yang akut dan sakit di bagian kelamin, biasanya satu luka dan diameternya berukuran kurang dari 1 cm. Pada perempuan umumnya Cankroid terjadi tanpa gejala.

Limfogranuloma Venerum (LGV) :

Disebabkan oleh jenis Chlamydia trachomatis yang berbeda dari jenis yang menyebabkan peradangan saluran kencing dan leher rahim. Tidak didiagnosis pada perempuan. Namun demikian, hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya tingkat infeksi tanpa gejala pada perempuan. Masa tunas 5-30 hari setelah penularan pertama Gejala luka kecil yang tidak sakit di daerah kemaluan yang biasanya tidak diperhatikan. diikuti oleh pembengkakan yang menyakitkan dan parah dari kelenjar dan jaringan-jaringan di sekitarnya.

Infeksi Trikomona (Trikomoniasis vaginalis) :

infeksi ini dapat diobati. Infeksi ini disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Terjadi di seluruh dunia, terutama pada perempuan berusia 16-35 tahun. Infeksi umum yang terjadi terus menerus di saluran kencing perempuan yang dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, nyeri saat buang air kecil, dan peradangan pada vagina sehingga mengeluarkan banyak cairan vagina berwarna kuning dan berbau tidak enak, tetapi umumnya tidak menimbulkan komplikasi yang berat. Dalam skala kecil biasanya menunjukkan gejala berupa peradangan saluran kencing, tetapi umumnya tidak memiliki gejala. Pengobatan bakunya adalah dengan metronidazol oral.

Herpes Genitalis (Herpes) :

Tidak dapat diobati. Umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Infeksi pertama biasanya terjadi segera setelah dimulainya kegiatan seks. . Melahirkan lewat vagina pada perempuan hamil dengan infeksi aktif di kemaluan (terutama yang primer), memiliki risiko tinggi menyebabkan infeksi yang parah pada anak yang baru dilahirkan tersebut.
Masa Tunas : 2-30 hari sesudah bersenggama Gejala : Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam. Gejala lain yang umum adalah bintil-bintil kecil berisi cairan yang terasa sakit, di alat kelamin/dubur atau mulut. Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan kemudian menghilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara berulang.

Kutil Kelamin (Kutil anogenital, Jengger ayam) :

tidak dapat diobati. Infeksi ini disebabkan oleh virus papilloma pada manusia. Kutil-kutil ini ditemukan di daerah kemaluan dan/atau di sekitar dubur. Gejala : Timbul kutil pada daerah yang terinfeksi, dalam jangka panjang kutil ini akan bergerombol seperti jengger ayam di daerah kemaluan dan daerah anus.

Granuloma Inguinale (Donovanosis) :

Infeksi diperkirakan disebabkan oleh Donovania granulomatis. Infeksi ini biasanya jarang terjadi di Negara-negara industri, tetapi menjadi endemik di Negara tropis dan sub-tropis (terutama di India bagian selatan, Papua Nugini, Afrika tengah, timur dan selatan, Negara-negara Karibia, Amerika selatan, dan Australia tengah dan utara).
Gejala luka kecil di kulit di bagian kemaluan. luka yang umumnya terjadi tersebut kemudian menyebar dan membentuk sebuah massa granulomatous (benjolan-benjolan kecil) yang bisa menyebabkan kerusakan berat pada organ-organ kemaluan. Infeksi ini biasanya kebal terhadap pengobatan.

Hepatitis :

Tidak dapat diobati. Masa Tunas : 6-7 minggu. Gejala : Badan lemas, kurang gairah dan terkadang demam. Pada kasus kelanjutan, tampak kulit selaput mata berwarna kuning. Hepatitis dapat merusak fungsi hati. Sedangkan apabila melakukan oral seks, Hepatitis A menular melalui anilingus karena virusnya terdapat dalam feces, Hepatitis B dan Hepatitis C menular karena kontak dengan cairan seksual dan darah penderita. Hepatitis B dapat menyebabkan kematian. Walau Hepatitis tidak dapat diobati, ada hepatitis jenis tertentu yang dapat dicegah dengan imunisasi.

HIV/AIDS :

Tidak dapat diobati. Masa Tunas : 3-11 tahun. Gejala : Virus walaupun sudah ada di dalam darah tidak menunjukkan gejala sama sekali. Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Gejala tidak terlihat walau telah terjangkit virus, bahkan alat kelamin masih terlihat sehat. HIV/AIDS ini sangat berbahaya dan mematikan, karena menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.

Gejala yang ditimbulkan pun sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut. Namun,umumnya gejala yang ditimbulkan akibat HIV/AIDS adalah demam, keringat malam, sakit kepala, kemerahan di ketiak, paha atau leher, mencret yang terus menerus, penurunan berat badan secara cepat, batuk, dengan atau tanpa darah, dan bintik ungu kebiruan pada kulit.

LIHAT FOTO TERKAIT

17+, foto vulgar


sumber:

http://www.surabaya-ehealth.org/dkksurabaya/berita/waspada-terhadap-infeksi-menular-seksual-ims

Tidak ada komentar:

Posting Komentar