Senin, 15 Maret 2010

Berfikir Positif Setelah Perceraian

Kehidupan yang dijalani setelah perceraian memang sangat berat. Anda yang terbiasa berada dalam satu atap bersama pasangan terpaksa harus terpisah. Keluarga yang dulu utuh menyeluruh harus terbelah. Namun dibalik ujian berat ini Anda yang menghadapi masa-masa sulit setelah perceraian harus tetap berpikir dan bersikap positif.

Memang perceraian terkadang menimbulkan rasa malu atas aib yang tercoreng dalam rumah tangga. Ini seperti sebuah kegagalan dalam satu proyek terbesar hidup Anda. Tentu saja jika ini tak diantisipasi akan sangat menyakitkan dan mengganggu hidup Anda yang harus berlanjut setelah perceraian.

Butuh banyak tahap emosional untuk melewati perasaan-perasaan ini dan merasa lebih baik lagi. Saya yakin Anda akan mampu melewati itu semua. Dan inilah sepuluh alasan mengapa Anda harus tetap merasa positif setelah bercerai. Semoga hal ini bisa membantu Anda

Hadapi kenyataan

Saat masa kanak-kanak, terkadang kita bersama-sama teman sepermainan bermain 'keluarga-keluargaan'. Ada yang berperan sebagai ayah, ibu dan anak-anak. Hal ini secara diam-diam membentuk pada pemikiran kita di masa depan tentang konsep keluarga yang utuh. Namun tak dipungkiri Anda malah dihadapkan pada realitas yang membuat impian keluarga utuh yang diharapkan ternyata tak bisa terwujud.

Realitas ini meliputi fakta kehidupan bahwa setiap orang mempunyai pemahaman yang berbeda tentang sebuah pernikahan. Rasa cinta pasangan terhadap Anda yang sudah habis pun tak bisa membuat Anda memaksakan cinta. Daripada Anda fokus pada pernikahan yang gagal, lebih baik Anda menguatkan diri untuk tetap bertahan melawan 'badai' setelah perceraian.

Pembuktian diri
Bercerai bukanlah hal yang mudah, semudah mengajukan permintaan berpisah dan semuanya akan berjalan baik-baik saja. Jangan kaget jika setelah bercerai, Anda akan dicap terkesan egois dan jahat karena Anda seperti tak peduli perasaan anak-anak dan keluarga. Namun dalam proses hidup yang berjalan, Anda harus tetap percaya diri dan menunjukkan bahwa Anda berani mengambil sikap untuk menjalani kehidupan meski tanpa pasangan. Bahwa keputusan Anda bercerai adalah yang tepat dan terbaik untuk semua. Saya yakin seiring berjalannya waktu, orang-orang di sekitar Anda akan mulai belajar memahami keputusan Anda itu.

Life must go on
Tak dipungkiri kehidupan setelah perceraian akan dirasa berat secara emosional, finansial dan sosial. Namun trauma setelah perceraian menghantui kehidupan dan hal ini membuat Anda ragu melangkah. Jangan pernah takut. Memulai hidup baru setelah perceraian adalah perubahan ke arah positif. Temukanlah diri Anda yang sempat 'menghilang', dan Anda punya hak sepenuhnya untuk bisa menikmati hidup menjadi lebih bahagia.

Anything is Possible
Perceraian yang dihadapi terkadang memaksa Anda untuk menjalani hari buruk yang sangat kejam. Namun percayalah hari baik pun pasti akan menghampiri Anda. Jangan kekang diri Anda dalam keterpurukan, Anda pantas mendapatkan kebahagiaan. Tunjukkan sisi diri Anda yang positif menjalani hidup dan semua akan indah pada waktunya.

Keluarga dan teman yang terbaik
Apapun yang terjadi setelah perceraian, jangan pernah lupakan keluarga dan teman. Merekalah yang selalu ada dan memberikan semangat serta perhatian tulusnya kepada Anda di saat-saat menjalani hari-hari berat pasca perceraian. Luka Anda mungkin belum sembuh betul pasca perceraian tapi keberadaan mereka yang melingkupi kehidupan Anda akan membantu Anda menyembuhkan luka itu.

Looking Good
Setelah perceraian, sebuah transformasi tentu tidak dapat dihindari. Namun itulah sesuatu yang diharapkan, perubahan ke arah yang lebih baik. Pasca perceraian Anda mungkin dihadapkan pada hari-hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan yang membuat hidup Anda seperti tidak berguna. Tampillah all out, tunjukkan bahwa Anda lebih baik dari sebelumnya. Kuncinya adalah dengan menemukan kebahagiaan batin dan kekuatan untuk tetap survive. Katakan pada diri sendiri bahwa Anda adalah nyata, seksi dan percaya diri.

Melepas beban
Jika ingin memberikan yang terbaik bagi hidup Anda, jangan pernah buang-buang waktu larut dalam kebencian dan kemarahan. Hal itu justru merusak diri Anda sendiri. Lepaskanlah beban yang memberatkan pundak dan langkah Anda. Berbagi cerita dengan teman-teman, akan sedikit melegakan nafas hidup Anda yang disesaki banyak permasalahan pasca perceraian. Bersenang-senanglah 'melepaskan' beban itu dan ucapkanlah selamat tinggal pada masa lalu kehidupan pernikahan Anda dulu.

Menikmati perasaan lega
Ini masih terkait dengan poin sebelumnya 'melepas beban'. Ada kelegaan jika kita mau berusaha melepas beban atas masalah yang terjadi pasca perceraian. Apapun itu yang telah terjadi dan dialami sekarang adalah pembelajaran untuk lebih baik dan menjadi dewasa. Anda bisa mulai semuanya dari awal lagi, meski Anda harus berjuang sendiri untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan kelegaan yang melingkupi hidup Anda, pasti Anda bisa optimis melewati proses recovery yang berjalan.

Menjaga perasaan anak-anak

Meski telah berpisah dengan pasangan, anak-anak tetaplah menjadi tanggung jawab Anda dan pasangan. Hati mereka yang terluka atas perpisahan kedua orangtuanya jangan sampai terabaikan. Sakit mereka mungkin saja karena dilabeli sebagai anak dari keluarga 'broken home', keluarga yang gagal.

Sebagai orang tua yang bijak, Anda bersama pasangan wajib memberikan contoh yang baik bagi putra-putri Anda yang harus terima menghadapi perceraian kedua orang tuanya. Tetaplah menjaga dan membina hubungan baik antara Anda dan anak-anak akan makin menguatkan yang telah pernah retak. Ingat, tak pernah ada istilah mantan ayah atau mantan ibu. Tunjukkan bahwa Anda dan pasangan tetap saling mendukung dan kompak di depan anak-anak meski Anda berdua sudah tak lagi terikat. Kedekatan yang tetap tercipta ini bagus untuk membangun mental mereka agar lebih kuat menghadapi permasalahan hidup.

See the future

Jangan pernah melihat ke belakang, itu hanya akan membuat Anda terluka. Pasang saja spion pada kemudi hidup Anda, jadi sewaktu-waktu Anda 'dipaksa' melihat ke belakang, Anda cukup melirik di balik kaca spoin di samping kemudi. Jadikanlah masa lalu sebagai pembelajaran hidup Anda agar lebih baik dan lebih bijak. Tak perlu membuka luka lama, karena hidup di depan sudah menunggu Anda untuk dijalani. Optimislah!

Siapapun tak menginginkan perpisahan atau perceraian. Namun jika itu harus dihadapi, hadapilah dengan hati tegar. Percayalah, transisi perceraian ini bisa sangat bermanfaat. Hubungan yang sudah tak lagi bisa dipertahankan hanya akan menjadi racun dan duri dalam hidup Anda, dan ini justru menahan mimpi dan memenjara ekspresi diri.

Bijaknya, Anda bisa mengambil sisi positif dari perpisahan ini. Anda akan semakin terasah untuk lebih peka terhadap keinginan pasangan dan apa yang Anda inginkan dari kehidupan. So, perceraian bukanlah akhir dari hidup Anda, ladies!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar