Telah diceritakan bahwa setelah kepergian Syech Abdul Jalil, kemudian hadir pula orang bernama San Ali Anshar. Ia adalah gurunya Hasan Ali alias Raden Anggaraksa. Ia juga membuka perguruan dan memproklamirkan dirinya sebagai Syekh Siti Jenar.
Seperti muridnya, ia juga mengajarkan tarekat ganjil yang dicampur dengan ilmu ketabiban, ilmu sihir dan ilmu kanuragan. Ajaran syekh siti jenar meliputi ajaran tentang Ketuhanan, manusia dan alam.
Mengenai Tuhan.
Syekh siti jenar berpendapat bahwa Tuhan adalh ruuh tertinggi, ruh Maulana yang utama, yang mulia, yangs akti, yamng suci tanpa kekurangan. Itulah Hyang Widhi, ruh maulanayang tinggi dan suci menjelma menjadi diri manusia.
Hyang widhi itu tidak dimana-mana, tidak di langit, tidak di utara ataupun selatan. Manusia tidak akan menemuinya meski berkeliling jagad. Ruh maulana iytu ada dalam diri manusia. Karena manusia merupakan penjelmaan dari ruh maulanan, sebagaimana dirinya yang sama-sama menggunakan hidup ini dengan indera, jasad yang akan kembali pada asalnya, tanah, busuk hancur dan kotor. Jika manusia mati, maka ruhnya kembali bersatu ke asalnya yaitu ruh maulana yang bebas dari penderitaan.
Ajaran tentang kesatuan ruh syekh siti jenar tampaknya ada kesamaan dengan ajaran hindu yang mengatakan bahwa manusia terdiri dari ruh universal yang menjadis egala yang ada in, tidak berawal, tidak berakhir. Tidak terikat dengan rangsangan indera yang melingkupi jasmani manusia.
Mengenai kehidupan manusia
Syekh siti jenar mempunya pandangan yang unik mengemai kehidupan dunia. Dia berpendapat bahwa hidup dinuia ini adalah mati. Dikatakan demikian , karena dalam hidup ini ada surga dan neraka yang tidak bisa ditolak oleh manusia. jika seseorang berada dalam keadaan bingung, kalut, risih, muak menderita itu artinya dia bearad di neraka. Sebaliknya jika manusia hidup mulia, sehat cukup makandan pakaian maka ia di dalam surga. Namun kesenangan ini hanya sekejap akarena bagaimanapun juga manusia dan sarana kehidupannya akan hancur.
Orang yang hidup didunia ini adalah mayat yang berjalan kian kemari untuk mencari makan dan pakaian, intan permata dan kekayaan yang menyenangkan jasmani mereka. Menurut syekh siti jenar hidup di dunia adalah derita, sehingga ia menyesali kehidupannya. Menurutnya kematian merupakan pintu bagi ruh manusia untuk kembali ke asalnya, berkumpul dengan ruh maulana, sehingga susah, gembira tak ada lahgi, kembali ke alam keabadian. Sehingga ajaran syekh siti jenar sangat menekankan pada upaya manusia untuk hidup yang abadi agar tahan mengalami hidup di dunia ini. Syekh siti jenar selalu mengajarkan bagaimana cara mencari moksa. Hidup ini mati, karena mati adalah hidup yang sesungguhnya , maka manusia bebas dari segala derita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar